Postingan kali ini gak seperti biasanya yah, aku coba cerita hal-hal yang santai aja dengan bahasa yang gak formal juga.
Pernah terpikir gak sih, kok orang — orang kayak seneng banget ngikutin yang lagi trend, apapun itu, atau malah kamu nih yang termasuk golongan orang — orang yang FOMO (Fear of Missing Out)?
Disclaimer dulu, ini hanya sharing pendapat pribadi ya, mohon maaf jika ada yang tersinggung dan apabila kamu termasuk orang yang gampang baper silahkan stop disini.
Menurutku, FOMO ini malah lebih banyak mendatangkan mudharat daripada manfaat. Coba kita relasikan aja dengan investasi saham, asal ada influencer/artis yang pom-pom saham tertentu, lalu orang akan berbondong — bondong buy saham tersebut tanpa ragu, tanpa analisa terlebih dahulu, lalu apakah artis tersebut akan bertanggung jawab jika kamu boncos?
Your money, your responsibility
Now, let me tell you another story yang masih hangat belakangan ini. Ada cerita orang kena tipu kemudian dia baru ingat kalau ikut challenge “Add yours” di Instagram. Beberapa akun yang aku follow juga lagi rame ikutan posting “Add yours “ ini. Aku gak akan bilang gak boleh ikut — ikutan challenge ini ataupun minta Instagram menghilangkan fitur ini, tapi alangkah baiknya apabila ingin mem-posting sesuatu yang bersifat personal seharusnya lebih berhati-hati. Berikut tangkapan layar berita tersebut:
Mungkin 2 contoh tadi spesifik yah, tapi coba kita pikir lebih general, misalnya kita FOMO karena melihat teman kita punya barang tertentu lalu kita ingin membelinya juga ataupun melihat teman yang nongkrong di suatu tempat yang lagi viral lalu ada dorongan untuk nongkrong disana juga. Terlihat sepele, namun seperti biasa yah penyesalan datangnya di akhir, tiba-tiba kita tersadar kalau kita boros atau kalau dari kasus di atas tadi, kita baru tersadar seharusnya jangan selalu ikut-ikutan dan lebih berhati-hati.
Nah, sekarang gimana sih caranya biar gak FOMO?
Terapkan mindfullness
Ketika perasaan FOMO itu muncul (dalam hal apapun), janganlah terburu-buru dan silahkan take a moment untuk berpikir seperti misalnya:
“Kalau aku posting ini, kira-kira aman gak ya? kemungkinan efeknya apa saja yah?”
“Apakah barang ini benar-benar aku butuhkan/ inginkan? ataukah hanya ingin mengesankan seseorang?”
“Apakah aku harus membeli barang ini sekarang atau bisa nanti? Kalau tidak beli sekarang, apakah nyawa aku akan terancam?”
Detoks Sosial Media
Kalau kamu udah mulai merasa terlalu banyak menghabiskan waktu untuk scroll Instagram, Tik-Tok, ataupun Youtube, dll, ada baiknya jauhkan diri dulu dari sosial media. Artikel ini bagus sebagai referensi https://www.klikdokter.com/info-sehat/read/3637134/berapa-lama-idealnya-detoks-media-sosial-yang-efektif
Setelah itu kamu bisa atur ulang akun mana saja yang kita follow atau subscribe, jangan-jangan selama ini kita FOMO karena terpapar akun yang pamer kekayaan :)
